(foto dari www.karawangkab.go.id)
Sedikit kita runut dari mana asal
muasal sejarah nama Jakarta dan apa kaitannya dengan rentetan sejarah wali
songo yang termashur di Indonesia. Karena saat ini banyak sekali
pembelokan-pembelokan sejarah yang dilakukan oleh penguasa dan orang-orang
kafir untuk mengecilkan umat islam dan untuk membuat umat islam merasa minder
dengan agamanya sendiri.
Dimulai dari abad ke 7 Hijriyah nusantara
sudah disinggahi sahabat nabi yang
menyebarkan agama islam tercatat Saad bin Abi Waqosh pertama masuk ke nusantara melalui jaur laut yaitu
di kota Baros atau barus saat ini terletak di kabupaten mandailing natal
sumatera utara ini dapat dilihat dari banyaknya bekas peninggalan sejarah islam
di barus.
Tidak benar hindu dan budha masuk
terlebih dahulu ke nusantara yang benar hindu
dan islam masuk bersamaan. Setelah itu akibat pengaruh Islam muncullah
kesultanan-kesutanan islam dinusantara dari sabang sampai marauke sbagai contoh
samudra pasai di aceh, dimana kesultanan kesultanan ini dikuasai oleh malik
atau muluk yang Bahasa arab disebut raja karna itu banyak kerajaan islam
rajanya bergelar malik contoh malikul saleh dan sebagainya dan kata-kata malik
atau muluk ini pula asal dari nama Maluku saat ini yang terdiri dari kesultanan
ternate dan tidore.
Pada abad ke 13 Ke khalifahaan
andalusia saat ini spanyol mengirimkan 9 ulama besar untuk memperkuat
pelaksanaan akidah dan syariat islam dinusantara ada dari mesir,palestina,
maroko,persia, dan baghdad yang kemudian mereka dikenal dengan sebutan wali
songo, syekh Jumadil Kubro salah seorang wali songo yang memiliki dua anak satu
orang ditinggal dimesir dan satu nya dibawa kenusantara yang menikah dengan
wanita nusantara yang melahirkan syekh Muhammad Ishak yang merupakan buyut dari
KH Ahmad Dahlan (Muhammadiyah) dan KH
Hasyim As’ari (Nahdatul Ulama), pada abad 15 tanah jawa di kuasai oleh kerajaan
sunda wiwitan dengan raja prabu siliwangi yang menguasai tanah jawa dari banten
sampai perbatasan jawa di karang anyar saat ini dapat dilihat peninggalan
disana yaitu candi cetok.
Pada suatu ketika didaerah
karawang ada seorang wanita yang cantik jelita dan pandai membaca Al-qur’an
yaitu nyai subang larang yang merupakan murid dari seorang ulama mekah Syekh
Hasanuddin (Syekh Quro) sedang tilawah Al-qur’an yang tidak sengaja didengar
oleh prabu siliwangi, yang akhirnya disunting oleh prabu siliwangi yang mana syaratnya
sang prabu harus masuk kea agama Islam. AKhirnya sang prabu pun masuk ke agama
islam dan dari pernikahan keduanya lahir 3 orang anak, dua laki-laki dan satu
perempuan yang laki-laki dinamakan walang sungsang (Abdullah iman -1423), raja
sengara -1426 ,narasantang (Syarifah Mudaim-1427) yang ketiganya beragama
islam. Abdulah iman dan syarifah mudaim berangkat ke mekah naik haji dan
belajar disana dan akhirnya syarifah
mudaim bertemu dengan syarif abdulloh di mesir dan kemudian menikah. Abdullah
iman pun pulang ke tanah jawa kemudian diberikan tanahdi caruban dimana daerah tersebut terkenal dengan etnis campuran
suku arab dan china dan mereka adalah pedagang udang kering dan terkenal lah
saat ini daerahnya bernama Cirebon.
Syarifah mudaim melahirkan
seorang putra bernama Syarif Abdulloh yang kemudian pulang ketanah jawa
menjumpai kakeknya kemudian diberikan tanah di daerah gunung jati dan
terkenallah dengan sebutan sunan gunung jati. Nyai subang larang istri prabu
siliwangi wafat di suatu daerah yang saat ini tekenal dengan nama Subang.
Pada sekitar tahun 1511 setelah runtuhnya
kekhalifahan andalusia di spanyol ratu elisabet membagi bumi menjadi 2 area
timur dan barat dengan semboyan nya yang terkenal GOLD,GOSPEL,GLORY
(EMAS,KRISTEN,KEKUASAAN) dimana dibagi kepada portugis daerah timur dan spanyol
didaerah barat. Sampailah portugis ke selat malaka dengan bantuan ahmad bin
majid seorang pelaut muslim dengan panglimnya alfonso de al burque yang
kemudian langsung beraksi dengan memonopoli perdagangan nusantara dan
menyebarkan agama Kristen dengan mendirikan Igreja (Bahasa portugis) dan saat
ini terkenal dengan sebutan Gereja. Muslim beribadah dihari Jum’at kemudian
mereka memilihi beribadah dihari Ahad yang saat ini terkenal dengan sebutan
minggu yang berasal dari seorang santo yang terkanal saat itu sebagai sarana
pengampunan dosa (orang suci) atau pengakuan dosa (katholik) orang menyebutnya santo dominggus yang
disingkat orang nusantara menjadi minggu.
Karena didaerah barat spanyol
tidak dapat apa-apa maka spanyol turun kewilyah timur karena takut terjadi
bentrokan maka portugis membangun benteng diwilayah sunda kelapa dengan
melkukan penindasan terhadap rakyat dan juga penyebaran agama Kristen. Karena
wilayah sunda kelapa merupakan kekuasaan sunan gunung jati ,sunan mengirimkan
menantunya seorang jendral kerajaan yang bernama Fathulloh yang dikenal orang
portugis dengan Faletehan atau yang lebih terkenal dengan nama Fatahillah.
Terjadilah pertempuran sengit antara Fatahillah dan portugis yang dimenangkan
oleh Fatahillah tepatnya pada tanggal 22 Ramadhan 1527 Masehi, mereka sangat sadar
bahwa kemenangan itu karunia dari Alloh Subhanahu wata’ala karna itu untuk
mengenang kemenangan ini sebagai peninggalan terhadap generasi kemudian akan
kebesaran dan keagungan Alloh Subhanahuwata’ala maka nama sunda kelapa diganti
menjadi Jayakarta sebutan orang local yang sebenarnya diambil dan disarikan
dari Al-qur’an surat Al-fath “Fathammubina” yang mana ayat ersebut menjadi
modal perjuangan Fatahillah berjihad menyerang portugis dan saat ini telah diganti menjadi Jakarta. Maka setiap
tanggal 22 Juni Kota Jakarta merayakan hari kelahirannya.
Perlu diingat oleh generasi muda
saat ini , kota Jakarta ada merupakan perjuangan para ulama islam dengan darah
dan nyawa taruhannya untuk meninggikan kalimat Tauhid syariat islam dari
jajahan portugis dan penyebaran agama nasrani secara paksa kebumi nusantara.
Maka apa tidak selayaknya Jakarta dan mayoritas muslim kembali meninggikan
islam dengan tetap memilih pemimpin seorang muslim yang sudah sejarahnya kaum musliminlah
yang sedari dulu membebaskan Jakarta.
Ingatlah Ayat didalam Al-qur’an yang berbunyi :
"Walan tardho angkal yahuudu
walan nashooro hatta tattabi'u millatahum"
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah senang
kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka….. . (QS. Al Baqarah 120).
Kenapa pada ayat ini digunakan “walan”
bukan “walaa” tapi disini ada penekanan huruf nun dan mim yang artinya bukan “ tidak
akan senang orang yahudi dan nashoro” melainkan lebih dalam dari itu “tidak
akan pernah senang … “ jadi sampai hari
kiamat mereka tidak akan pernah senang walaupun tidak Nampak pada perilaku
fisik mereka tapi didalam hati mereka selalu ada ketidaksukaan terhadap umat
islam. Sehingga berbagai cara dilakukan untuk melemahkan umat islam melalui
tontonan yang merusak kita tahu semua siapa raja media dinusantara ini dan
berbagai cara lainnya termasuk meracuni pemikiran kaum muda dengan istilah
lebih baik pemimpin kafir yang tidak korupsi dibandingkan pemimpin muslim yang korupsi.
Kenapa anda tidak pilih opsi ketiga memilih pemimpin muslim yang tidak korupsi.
Apa sudah habis orang baik dimuka bumi nusantara ini ??? tentu tidak, namun demikian hendaklah kita
sebagai muslim introspeksi diri dan membenahi keimanan kita patut kita pertimbangkan
ucapan seorang ulama besar Ibnul Qoyyim Al-jauziyah :
“Sesungguhnya di antara hikmah Allah Ta’ala dalam
keputusan-Nya memilih para raja, pemimpin dan pelindung umat manusia adalah
sama dengan amalan rakyatnya bahkan perbuatan rakyat seakan-akan adalah
cerminan dari pemimpin dan penguasa mereka…dst (Lihat Miftah Daaris Sa’adah,
2/177-178)
Mari kita perbaiki diri kita pribadi dan keluarga kita dan berusahalah
memilih pemimpin muslimin yang adil.
Semoga Alloh Subhanahuwata’ala mengampuni dan mengasihani
kita terutama warga jakarta yang akan memilih pemimpinnya,semoga mereka diberikan petunjuk dan kemudahan menghindari memilih pemimpin yang kafir.
- Kami sarikan sebagian dari :
-
* Ust.
Adi Hidayat Lc,MA
-
* Buku
Api Sejarah (Karangan : Ahmad Mansur Suryanegara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar