Kamis, 06 Oktober 2016

Jakarta Didirikan oleh Ulama ??



(foto dari www.karawangkab.go.id) 

Sedikit kita runut dari mana asal muasal sejarah nama Jakarta dan apa kaitannya dengan rentetan sejarah wali songo yang termashur di Indonesia. Karena saat ini banyak sekali pembelokan-pembelokan sejarah yang dilakukan oleh penguasa dan orang-orang kafir untuk mengecilkan umat islam dan untuk membuat umat islam merasa minder dengan agamanya sendiri.
Dimulai dari abad ke 7 Hijriyah nusantara sudah disinggahi sahabat nabi  yang menyebarkan agama islam tercatat Saad bin Abi Waqosh  pertama masuk ke nusantara melalui jaur laut yaitu di kota Baros atau barus saat ini terletak di kabupaten mandailing natal sumatera utara ini dapat dilihat dari banyaknya bekas peninggalan sejarah islam di barus.
Tidak benar hindu dan budha masuk terlebih dahulu  ke nusantara yang benar hindu dan islam masuk bersamaan. Setelah itu akibat pengaruh Islam muncullah kesultanan-kesutanan islam dinusantara dari sabang sampai marauke sbagai contoh samudra pasai di aceh, dimana kesultanan kesultanan ini dikuasai oleh malik atau muluk yang Bahasa arab disebut raja karna itu banyak kerajaan islam rajanya bergelar malik contoh malikul saleh dan sebagainya dan kata-kata malik atau muluk ini pula asal dari nama Maluku saat ini yang terdiri dari kesultanan ternate dan tidore.
Pada abad ke 13 Ke khalifahaan andalusia saat ini spanyol mengirimkan 9 ulama besar untuk memperkuat pelaksanaan akidah dan syariat islam dinusantara ada dari mesir,palestina, maroko,persia, dan baghdad yang kemudian mereka dikenal dengan sebutan wali songo, syekh Jumadil Kubro salah seorang wali songo yang memiliki dua anak satu orang ditinggal dimesir dan satu nya dibawa kenusantara yang menikah dengan wanita nusantara yang melahirkan syekh Muhammad Ishak yang merupakan buyut dari KH Ahmad Dahlan (Muhammadiyah)  dan KH Hasyim As’ari (Nahdatul Ulama), pada abad 15 tanah jawa di kuasai oleh kerajaan sunda wiwitan dengan raja prabu siliwangi yang menguasai tanah jawa dari banten sampai perbatasan jawa di karang anyar saat ini dapat dilihat peninggalan disana yaitu candi cetok.
Pada suatu ketika didaerah karawang ada seorang wanita yang cantik jelita dan pandai membaca Al-qur’an yaitu nyai subang larang yang merupakan murid dari seorang ulama mekah Syekh Hasanuddin (Syekh Quro) sedang tilawah Al-qur’an yang tidak sengaja didengar oleh prabu siliwangi, yang akhirnya disunting oleh prabu siliwangi yang mana syaratnya sang prabu harus masuk kea agama Islam. AKhirnya sang prabu pun masuk ke agama islam dan dari pernikahan keduanya lahir 3 orang anak, dua laki-laki dan satu perempuan yang laki-laki dinamakan walang sungsang (Abdullah iman -1423), raja sengara -1426 ,narasantang (Syarifah Mudaim-1427) yang ketiganya beragama islam. Abdulah iman dan syarifah mudaim berangkat ke mekah naik haji dan belajar disana  dan akhirnya syarifah mudaim bertemu dengan syarif abdulloh di mesir dan kemudian menikah. Abdullah iman pun pulang ke tanah jawa kemudian diberikan tanahdi caruban dimana  daerah tersebut terkenal dengan etnis campuran suku arab dan china dan mereka adalah pedagang udang kering dan terkenal lah saat ini daerahnya bernama Cirebon.
Syarifah mudaim melahirkan seorang putra bernama Syarif Abdulloh yang kemudian pulang ketanah jawa menjumpai kakeknya kemudian diberikan tanah di daerah gunung jati dan terkenallah dengan sebutan sunan gunung jati. Nyai subang larang istri prabu siliwangi wafat di suatu daerah yang saat ini tekenal dengan nama Subang.
Pada sekitar tahun 1511 setelah runtuhnya kekhalifahan andalusia di spanyol ratu elisabet membagi bumi menjadi 2 area timur dan barat dengan semboyan nya yang terkenal GOLD,GOSPEL,GLORY (EMAS,KRISTEN,KEKUASAAN) dimana dibagi kepada portugis daerah timur dan spanyol didaerah barat. Sampailah portugis ke selat malaka dengan bantuan ahmad bin majid seorang pelaut muslim dengan panglimnya alfonso de al burque yang kemudian langsung beraksi dengan memonopoli perdagangan nusantara dan menyebarkan agama Kristen dengan mendirikan Igreja (Bahasa portugis) dan saat ini terkenal dengan sebutan Gereja. Muslim beribadah dihari Jum’at kemudian mereka memilihi beribadah dihari Ahad yang saat ini terkenal dengan sebutan minggu yang berasal dari seorang santo yang terkanal saat itu sebagai sarana pengampunan dosa (orang suci) atau pengakuan dosa (katholik)  orang menyebutnya santo dominggus yang disingkat orang nusantara menjadi minggu.
Karena didaerah barat spanyol tidak dapat apa-apa maka spanyol turun kewilyah timur karena takut terjadi bentrokan maka portugis membangun benteng diwilayah sunda kelapa dengan melkukan penindasan terhadap rakyat dan juga penyebaran agama Kristen. Karena wilayah sunda kelapa merupakan kekuasaan sunan gunung jati ,sunan mengirimkan menantunya seorang jendral kerajaan yang bernama Fathulloh yang dikenal orang portugis dengan Faletehan atau yang lebih terkenal dengan nama Fatahillah. Terjadilah pertempuran sengit antara Fatahillah dan portugis yang dimenangkan oleh Fatahillah tepatnya pada tanggal 22 Ramadhan 1527 Masehi, mereka sangat sadar bahwa kemenangan itu karunia dari Alloh Subhanahu wata’ala karna itu untuk mengenang kemenangan ini sebagai peninggalan terhadap generasi kemudian akan kebesaran dan keagungan Alloh Subhanahuwata’ala maka nama sunda kelapa diganti menjadi Jayakarta sebutan orang local yang sebenarnya diambil dan disarikan dari Al-qur’an surat Al-fath “Fathammubina” yang mana ayat ersebut menjadi modal perjuangan Fatahillah berjihad menyerang portugis dan saat ini  telah diganti menjadi Jakarta. Maka setiap tanggal 22 Juni Kota Jakarta merayakan hari kelahirannya.
Perlu diingat oleh generasi muda saat ini , kota Jakarta ada merupakan perjuangan para ulama islam dengan darah dan nyawa taruhannya untuk meninggikan kalimat Tauhid syariat islam dari jajahan portugis dan penyebaran agama nasrani secara paksa kebumi nusantara. Maka apa tidak selayaknya Jakarta dan mayoritas muslim kembali meninggikan islam dengan tetap memilih pemimpin seorang muslim yang sudah sejarahnya kaum musliminlah yang sedari dulu membebaskan Jakarta.

Ingatlah Ayat didalam Al-qur’an yang berbunyi :
"Walan tardho angkal yahuudu walan nashooro hatta tattabi'u millatahum"
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka….. . (QS. Al Baqarah 120).

Kenapa pada ayat ini digunakan “walan” bukan “walaa” tapi disini ada penekanan huruf nun dan mim yang artinya bukan “ tidak akan senang orang yahudi dan nashoro” melainkan lebih dalam dari itu “tidak akan pernah senang … “  jadi sampai hari kiamat mereka tidak akan pernah senang walaupun tidak Nampak pada perilaku fisik mereka tapi didalam hati mereka selalu ada ketidaksukaan terhadap umat islam. Sehingga berbagai cara dilakukan untuk melemahkan umat islam melalui tontonan yang merusak kita tahu semua siapa raja media dinusantara ini dan berbagai cara lainnya termasuk meracuni pemikiran kaum muda dengan istilah lebih baik pemimpin kafir yang tidak korupsi  dibandingkan pemimpin muslim yang korupsi. Kenapa anda tidak pilih opsi ketiga memilih pemimpin muslim yang tidak korupsi. Apa sudah habis orang baik dimuka bumi nusantara ini ???  tentu tidak, namun demikian hendaklah kita sebagai muslim introspeksi diri dan membenahi keimanan kita patut kita pertimbangkan ucapan seorang ulama besar Ibnul Qoyyim Al-jauziyah :
“Sesungguhnya di antara hikmah Allah Ta’ala dalam keputusan-Nya memilih para raja, pemimpin dan pelindung umat manusia adalah sama dengan amalan rakyatnya bahkan perbuatan rakyat seakan-akan adalah cerminan dari pemimpin dan penguasa mereka…dst (Lihat Miftah Daaris Sa’adah, 2/177-178)
Mari kita perbaiki diri kita pribadi dan keluarga kita dan berusahalah memilih pemimpin muslimin yang adil.
Semoga Alloh Subhanahuwata’ala mengampuni dan mengasihani kita terutama warga jakarta yang akan memilih pemimpinnya,semoga mereka diberikan petunjuk dan kemudahan menghindari memilih pemimpin yang kafir.

- Kami sarikan sebagian dari : 
-          * Ust. Adi Hidayat Lc,MA
-          * Buku Api Sejarah (Karangan : Ahmad Mansur Suryanegara)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar