Benarlah apa yang dikatakan para ulama, seseorang dimuliakan dengan ilmu dan direndahkan dengan ilmu pula. Hal ini pula yang berlaku pada tabi'in Atha' Bin Abi Robah Rahimahulloh, beliau adalah seorang ulama yang menjadi rujukan ulama-ulama dijamannya dan banyak kisah-kisah luar biasa tentang beliau yang bisa didengarkan pada kajian berikut. Smeoga bermanfaat.
https://drive.google.com/open?id=0B27TQQs7ZG4GZXB5X2hYZTRvSFE
Selasa, 18 Oktober 2016
Rabu, 12 Oktober 2016
Fatwa Seputar Sholat Dhuha
1.
Hukum Sholat Dhuha
Syaikh bin Baaz menjawab :
Sholat duha adalah Sunnah muakadah,
Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam melakukannya dan membimbing para sahabtanya
untuk mengerjakannya. ( Majmuu’ al-Fataawaa
11/396)
2.
Keutamaan SHolat Dhuha
Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda
:
“ Setiap persendian salah seorang dari kalian
wajib mengeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah,setiap tahmid
adalah sedekah,setiap tahlil adalah sedekah,setiap takbir adalah sedekah,setiap
amar ma’ruf nahi mungkar adalah sedekah. Dan dua raka’at dhuha sudah cukup
untuk menggantikan semua itu” . (HR Muslim)
3.
Waktu sholat dhuha
Syaikh bin Baaz rahimahulloh menjawab :
Waktunya sejak matahari naik seukuran satu
tombak hingga matahari tegak sebelum tergelincir. Namun yang paling utama
adalah mengerjakan shalat dhuha sesudah panas menyengat. Ini adalah shalat
awwabiin. (Majmu Al-fataawaa 11/396)
4.
Kapan waktu dimulainya shalat dhuha dan kapan
berakhirnya berdasarkan hitungan menit ?
Syaikh ibnu utsaimin rahimahulloh menjawab
:
Sejak matahari meninggi seukuran satu
tombak,yakni sekitar seperampat atau sepertiga jam sesudah terbitnya,hingga
sebelum matahari tergelincir antara sepuluh hingga lima menit saja.(Majmu
Al-fataawaa 14/306)
5.
Berapa jumlah rakaat sholat dhuha ?
Syaikh bin Baaz raohimahulloh menjawab :
Shalat dhuha minimal dua rakaat jika
mengerjakan empat rakaat,enam rakat,delapan rakaat atau lebih dari itu maka
tidak apa-apa sesuai kemudahan yang ada, dan tidak ada batasan tertentu (majmu Al-fatawaa
11/399)
Syaikh ibnu utsaimin menjawab :
Sholat dhuha minimal dua rakaat adapun
maksimalnya maka tidak ada batasan tertentu. Seseorang bisa mengerjakannya
sesuai semangatnya. (Majmu Al-faatawaa 14/305)
Sholat dhuha minimal dua raka’at dan tidak
ada batasan maksimalnya. Namun, yang paling utama ialah tidak melaksanakanny
lebih dari delapan rakaat dan salam pada tiap-tiap dua raka’at. Tidak
sepatutnya menggambungkan dengan satu salam. (Al-lajnah Ad-dhaimah 6/145)
6.
Apakah disunahkan shalat dhuha setiap hari ?
Syaikh bin Baaz rahimahulloh menjawab :
Shalat dhuha adalah Sunnah setiap hari.
(Majmu’ Al-faatawaa 30/59)
Syaikh ibnu utsaimin rahimahulloh menjawab
:
Secara zahirnya bahwa sholat dhuha adalah Sunnah
mutlak selamanya (Asy-syarbul Mumti’ 4/83)
7.
Apa perbedaan antara sholat isyraaq dan sholat
dhuha ?
Shalat Sunnah isyraaq adalah sholat shuha
tapi engkau menunaikannya dengan segera sejak matahari terbit dan naik seukuran
satu tombak. Jika itu dilakukan diakhir wakatuatau ditengah waktu,maka itu
adalah sholat dhuha (Liqaa-ul Baab al-Maftuub)
8.
Kapan waktu yang paling utama untuk melaksanakan
sholat dhuha ?
Waktu sholat dhuha yang paling utama ialah
ketika anak-anak unta mulai kepanasan,yaitu ketika waktu dhuha sedang menyengat
sebelum matahari tegak (ditengah) . (Al-lajnah ad-Dhaimah 6/148)
9.
Apa hokum sholat Sunnah secara berjamaah seperti
sholat dhuha ?
Tidak apa mengerjakan sebagian sholat Sunnah
secara berjamaah. Tapi ini tidak boleh dijadikan sebagai Sunnah yang rutin.
Setiap kali mereka mengerjakan sholat Sunnah mereka melakukannya secara
berjamaah. (Majmu’ al-faatawaa 14/335)
10.
Apakah sholat ‘idain (dua hari raya) atau
istisqa’ bisa menggantikan sholat dhuha ataukah tidak ?
Sholat ‘idain (dua hari raya) atau istisqo
tidak bisa menggantikan sholat dhuha. (al-lajnah ad-daaimah 7/256)
11.
Disinyalir dari hadist dari Nabi Shallallahu’alaihi
wa sallam,
“Barang siapa shalat shubuh berjama’ah
kemudian duduk untuk berzikir kepada Alloh hingga terbit matahari,kemudian
shalat dua raka’at, maka ia mendapatkan seperti pahala haji dan umrah
sempurna,sempurna,sempurna”
Apakah dua raka’at ini adalah sholat dhuha
?
Jawaban :
Dua raka’at yang disebutkan dalam hadist
tersebut adalah sholat dhuha,tapi kedua raka’at itu memiliki keutamaan yang
khusus karena keduanya berkaitan dengan duduknya ditempat sholatnya sesudah
sholat shubuh hingga matahari naik. (Al-lajnah ad-dhaimah 6/148)
12.
Apakah orang yang berpergian disyariatkan sholat
dhuha ?
Dianjurkan melaksanakan shalat dhuha bagi
musafir dan selainnya. (Al-lajnaah ad-dhaimah 6/151)
13.
Apakah ada sholat yang disebut dengan sholat
awwabiin ?
Shalat awwabiin adalah sholat dhuha ketika
panas matahari telah menyengat. (Al-lajnah ad-dhaaimah 6/154)
14.
Apakah puasa ayyamul biidh (tiga hari setiap
bulan) itu gugur pada saat melakukan berpergian ataukah harus menggantinya
pada hari-hari yang lain dari bulan itu,demikian pula halnya holat dhuha ?
Shalat dhuha dan puasa ayyamul bidh adalah
kesunnahan,yang tidak diwajibkan baik pada saat bermukim maupun pada saat
berpergian.Bahkan,siapa yang melkukannya maka ia mendapatkan pahala,dan siapa
yang meninggalkannya maka ia tidak berdosa baik pada saat bermukim maupun berpergian.
(Al-lajnah ad-dhaimah 6/456)
15.
Apakah menjaharkan bacaan sholat dhuha ataukah
melebutkan bacaanya ?
Syaikh bin Baaz rahimahulloh menjawab
:sholat siang hari,seperti shalat dhuha sunnahnya adalah dilembutkan bacaannya.
(Majmu’ al-fataawaa (11/127)
16.
Apakah sholat dhuha bisa di qadha’ jika waktunya
sudah lewat ?
Sholat dhuha jika sudah habis waktunya maka
sudah lewat ,karena Sunnah dhuha terikat pada waktu tersebut. (Majmu’
Al-fataawaa 11/127)
Disalin sebagian dari buku : “Tuntunan Lengkap Sholat Dhuha”
Penerbit : Pustaka Ibnu Umar
Penulis
: DR Sa’id bin ‘ali bin wahf al-qahthani
Senin, 10 Oktober 2016
MP3 : Kumpulan Shiroh Nabawiyah DR Khalid Basalamah Lc,MA
Alhamdulillah Wassholatu Wassalamu a'al Rosulillah Wa'Ala alihi Waashabihi Wamaa walah..
Shiroh Nabawiyah sangat penting sekali untuk diketahui seorang muslim karena dari sanalah kita tahu sebab turunnya suatu hadist maupun penjelasan mengenai sebuah syariat dari Rosululloh Sallallohua'alihi Wasallam, disini disampaikan oleh ust DR Khalid Basalamah Lc,MA yang sangat luar biasa dalam menyampaikan materi shiroh sungguh menarik dan detail.
Mudah-mudahan menambah ilmu kita,dengan semakin bertambah ilmu maka bertambah pula ketebalan iman kita yang dengan iman itu akan mengantarkan kita ke surga Alloh Subhanahuwata'ala.
Untuk mp3 ceramah shiroh terdiri dari 45 sesi yang sudah kami kumpulkan dalam 1 file RAR besarnya sekita 1 Gb kami hanya ingin memudahkan kawan-kawan untuk download dari google drive , namun ada beberapa sesi yang tidak bisa kami download dari sumbernya yaitu http://www.pakdenono.com/mp3.htm . Semoga bermanfaat.
Berikut link downloadnya
Kamis, 06 Oktober 2016
Jakarta Didirikan oleh Ulama ??
(foto dari www.karawangkab.go.id)
Sedikit kita runut dari mana asal
muasal sejarah nama Jakarta dan apa kaitannya dengan rentetan sejarah wali
songo yang termashur di Indonesia. Karena saat ini banyak sekali
pembelokan-pembelokan sejarah yang dilakukan oleh penguasa dan orang-orang
kafir untuk mengecilkan umat islam dan untuk membuat umat islam merasa minder
dengan agamanya sendiri.
Dimulai dari abad ke 7 Hijriyah nusantara
sudah disinggahi sahabat nabi yang
menyebarkan agama islam tercatat Saad bin Abi Waqosh pertama masuk ke nusantara melalui jaur laut yaitu
di kota Baros atau barus saat ini terletak di kabupaten mandailing natal
sumatera utara ini dapat dilihat dari banyaknya bekas peninggalan sejarah islam
di barus.
Tidak benar hindu dan budha masuk
terlebih dahulu ke nusantara yang benar hindu
dan islam masuk bersamaan. Setelah itu akibat pengaruh Islam muncullah
kesultanan-kesutanan islam dinusantara dari sabang sampai marauke sbagai contoh
samudra pasai di aceh, dimana kesultanan kesultanan ini dikuasai oleh malik
atau muluk yang Bahasa arab disebut raja karna itu banyak kerajaan islam
rajanya bergelar malik contoh malikul saleh dan sebagainya dan kata-kata malik
atau muluk ini pula asal dari nama Maluku saat ini yang terdiri dari kesultanan
ternate dan tidore.
Pada abad ke 13 Ke khalifahaan
andalusia saat ini spanyol mengirimkan 9 ulama besar untuk memperkuat
pelaksanaan akidah dan syariat islam dinusantara ada dari mesir,palestina,
maroko,persia, dan baghdad yang kemudian mereka dikenal dengan sebutan wali
songo, syekh Jumadil Kubro salah seorang wali songo yang memiliki dua anak satu
orang ditinggal dimesir dan satu nya dibawa kenusantara yang menikah dengan
wanita nusantara yang melahirkan syekh Muhammad Ishak yang merupakan buyut dari
KH Ahmad Dahlan (Muhammadiyah) dan KH
Hasyim As’ari (Nahdatul Ulama), pada abad 15 tanah jawa di kuasai oleh kerajaan
sunda wiwitan dengan raja prabu siliwangi yang menguasai tanah jawa dari banten
sampai perbatasan jawa di karang anyar saat ini dapat dilihat peninggalan
disana yaitu candi cetok.
Pada suatu ketika didaerah
karawang ada seorang wanita yang cantik jelita dan pandai membaca Al-qur’an
yaitu nyai subang larang yang merupakan murid dari seorang ulama mekah Syekh
Hasanuddin (Syekh Quro) sedang tilawah Al-qur’an yang tidak sengaja didengar
oleh prabu siliwangi, yang akhirnya disunting oleh prabu siliwangi yang mana syaratnya
sang prabu harus masuk kea agama Islam. AKhirnya sang prabu pun masuk ke agama
islam dan dari pernikahan keduanya lahir 3 orang anak, dua laki-laki dan satu
perempuan yang laki-laki dinamakan walang sungsang (Abdullah iman -1423), raja
sengara -1426 ,narasantang (Syarifah Mudaim-1427) yang ketiganya beragama
islam. Abdulah iman dan syarifah mudaim berangkat ke mekah naik haji dan
belajar disana dan akhirnya syarifah
mudaim bertemu dengan syarif abdulloh di mesir dan kemudian menikah. Abdullah
iman pun pulang ke tanah jawa kemudian diberikan tanahdi caruban dimana daerah tersebut terkenal dengan etnis campuran
suku arab dan china dan mereka adalah pedagang udang kering dan terkenal lah
saat ini daerahnya bernama Cirebon.
Syarifah mudaim melahirkan
seorang putra bernama Syarif Abdulloh yang kemudian pulang ketanah jawa
menjumpai kakeknya kemudian diberikan tanah di daerah gunung jati dan
terkenallah dengan sebutan sunan gunung jati. Nyai subang larang istri prabu
siliwangi wafat di suatu daerah yang saat ini tekenal dengan nama Subang.
Pada sekitar tahun 1511 setelah runtuhnya
kekhalifahan andalusia di spanyol ratu elisabet membagi bumi menjadi 2 area
timur dan barat dengan semboyan nya yang terkenal GOLD,GOSPEL,GLORY
(EMAS,KRISTEN,KEKUASAAN) dimana dibagi kepada portugis daerah timur dan spanyol
didaerah barat. Sampailah portugis ke selat malaka dengan bantuan ahmad bin
majid seorang pelaut muslim dengan panglimnya alfonso de al burque yang
kemudian langsung beraksi dengan memonopoli perdagangan nusantara dan
menyebarkan agama Kristen dengan mendirikan Igreja (Bahasa portugis) dan saat
ini terkenal dengan sebutan Gereja. Muslim beribadah dihari Jum’at kemudian
mereka memilihi beribadah dihari Ahad yang saat ini terkenal dengan sebutan
minggu yang berasal dari seorang santo yang terkanal saat itu sebagai sarana
pengampunan dosa (orang suci) atau pengakuan dosa (katholik) orang menyebutnya santo dominggus yang
disingkat orang nusantara menjadi minggu.
Karena didaerah barat spanyol
tidak dapat apa-apa maka spanyol turun kewilyah timur karena takut terjadi
bentrokan maka portugis membangun benteng diwilayah sunda kelapa dengan
melkukan penindasan terhadap rakyat dan juga penyebaran agama Kristen. Karena
wilayah sunda kelapa merupakan kekuasaan sunan gunung jati ,sunan mengirimkan
menantunya seorang jendral kerajaan yang bernama Fathulloh yang dikenal orang
portugis dengan Faletehan atau yang lebih terkenal dengan nama Fatahillah.
Terjadilah pertempuran sengit antara Fatahillah dan portugis yang dimenangkan
oleh Fatahillah tepatnya pada tanggal 22 Ramadhan 1527 Masehi, mereka sangat sadar
bahwa kemenangan itu karunia dari Alloh Subhanahu wata’ala karna itu untuk
mengenang kemenangan ini sebagai peninggalan terhadap generasi kemudian akan
kebesaran dan keagungan Alloh Subhanahuwata’ala maka nama sunda kelapa diganti
menjadi Jayakarta sebutan orang local yang sebenarnya diambil dan disarikan
dari Al-qur’an surat Al-fath “Fathammubina” yang mana ayat ersebut menjadi
modal perjuangan Fatahillah berjihad menyerang portugis dan saat ini telah diganti menjadi Jakarta. Maka setiap
tanggal 22 Juni Kota Jakarta merayakan hari kelahirannya.
Perlu diingat oleh generasi muda
saat ini , kota Jakarta ada merupakan perjuangan para ulama islam dengan darah
dan nyawa taruhannya untuk meninggikan kalimat Tauhid syariat islam dari
jajahan portugis dan penyebaran agama nasrani secara paksa kebumi nusantara.
Maka apa tidak selayaknya Jakarta dan mayoritas muslim kembali meninggikan
islam dengan tetap memilih pemimpin seorang muslim yang sudah sejarahnya kaum musliminlah
yang sedari dulu membebaskan Jakarta.
Ingatlah Ayat didalam Al-qur’an yang berbunyi :
"Walan tardho angkal yahuudu
walan nashooro hatta tattabi'u millatahum"
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah senang
kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka….. . (QS. Al Baqarah 120).
Kenapa pada ayat ini digunakan “walan”
bukan “walaa” tapi disini ada penekanan huruf nun dan mim yang artinya bukan “ tidak
akan senang orang yahudi dan nashoro” melainkan lebih dalam dari itu “tidak
akan pernah senang … “ jadi sampai hari
kiamat mereka tidak akan pernah senang walaupun tidak Nampak pada perilaku
fisik mereka tapi didalam hati mereka selalu ada ketidaksukaan terhadap umat
islam. Sehingga berbagai cara dilakukan untuk melemahkan umat islam melalui
tontonan yang merusak kita tahu semua siapa raja media dinusantara ini dan
berbagai cara lainnya termasuk meracuni pemikiran kaum muda dengan istilah
lebih baik pemimpin kafir yang tidak korupsi dibandingkan pemimpin muslim yang korupsi.
Kenapa anda tidak pilih opsi ketiga memilih pemimpin muslim yang tidak korupsi.
Apa sudah habis orang baik dimuka bumi nusantara ini ??? tentu tidak, namun demikian hendaklah kita
sebagai muslim introspeksi diri dan membenahi keimanan kita patut kita pertimbangkan
ucapan seorang ulama besar Ibnul Qoyyim Al-jauziyah :
“Sesungguhnya di antara hikmah Allah Ta’ala dalam
keputusan-Nya memilih para raja, pemimpin dan pelindung umat manusia adalah
sama dengan amalan rakyatnya bahkan perbuatan rakyat seakan-akan adalah
cerminan dari pemimpin dan penguasa mereka…dst (Lihat Miftah Daaris Sa’adah,
2/177-178)
Mari kita perbaiki diri kita pribadi dan keluarga kita dan berusahalah
memilih pemimpin muslimin yang adil.
Semoga Alloh Subhanahuwata’ala mengampuni dan mengasihani
kita terutama warga jakarta yang akan memilih pemimpinnya,semoga mereka diberikan petunjuk dan kemudahan menghindari memilih pemimpin yang kafir.
- Kami sarikan sebagian dari :
-
* Ust.
Adi Hidayat Lc,MA
-
* Buku
Api Sejarah (Karangan : Ahmad Mansur Suryanegara)
Langganan:
Postingan (Atom)